Jakarta, Lintas5terkini.com – Kunjungan Kerja Ketua Mahkamah Agung R.I Prof Dr Syarifuddin SH MH ke Banjarmasin tanggal 28 Agustus 2024, menyampaikan bahwa perjalanan menuju badan peradilan yang agung bukanlah perjalanan yang mudah, banyak tantangan yang harus dilalui, meski begitu ia meminta insan peradilan tidak mengurangi semangat mewujudkan visi misi M.A untuk menjaga Marwah Institusi Peradilan.
Ketua Makamah Agung menghimbau, semua capaian tersebut seakan menjadi tidak terlihat di mata publik, ketika terjadi tindakan tercela oleh segelintir oknum aparatur peradilan.
Sekalipun yang melakukan tindakan tercela jumlahnya hanya satu dua orang, namun gaungnya bisa terdengar hingga ke seluruh pelosok Nusantara.
Untuk itu, Ketua MA berharap insan peradilan tetap mampu menjaga integritas, meningkatkan kemampuan, menciptakan inovasi, memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, dan menjaga kode etik dengan baik.
“Kalau satu orang sudah berbuat buruk, bukan hanya ia yang terkena imbasnya, namun juga lembaga, maka berhati-hatilah, jaga integritas” katanya. dikutip Makamahagung go.id.
“Di tengah banyaknya respons publik terhadap putusan Hakim yang notabene di anggap kurang mengedepankan keadilan, kepastian hukum oleh pencari keadilan, Komisi Yudisial (KY) dan Forum Silaturahmi Media Mahkamah Agung Republik Indonesia FORSIMEMA-RI sepakat untuk pengawasan juga pengawalan Media sangat dibutuhkan guna mengembalikan kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan,” ucap Syamsul Bahri Ketua Umum FORSIMEMA-RI.
Dikutip dari Press Release KY tanggal 23 Agustus 2024 yang disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Yudisial Sitti Nurjanah bahwa Laporan masyarakat tentang kinerja Hakim lingkungan Peradilan dari Januari s.d Juli 2024 KY menerima 573 Laporan Masyarakat terkait dugaan pelanggaran KEPPH dan 400 tembusan.
Hal ini merefleksikan bahwa besar nya harapan masyarakat terhadap Komisi Yudisial untuk bisa terwujudnya Hakim – Hakim yang berintegritas untuk Peradilan Bersih.
Dengan Momentum HUT Mahkamah Agung Republik Indonesia yang ke-79, pencanangan Integritas harus menjadi acuan kinerja Hakim yang lebih baik.
Apa yang disampaikan oleh Sitti Nurjanah wakil ketua Komisi Yudisial Perihal media massa dapat membantu serta menjembatani antara KY dan Publik dan ikut mengontrol dan berpengaruh dalam kekuasaan kehakiman, FORSIMEMA-RI Kelompok Kerja Media Mahkamah Agung Republik Indonesia sudah mendahulunya sejak bulan Agustus 2022.
“Justru Pimpinan MA sudah lebih awal pada tahun 2022 menghimbau serta memberikan masukan Agar Pokja Media yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Media Mahkamah Agung Republik Indonesia (FORSIMEMA-RI) bisa membantu Peradilan untuk mengedukasikan setiap Putusan Hakim ke masyarakat (Publik),” ungkap Syamsul Bahri.
“Apresiasi Komisi Yudisial kepada insan Pers untuk mewujudkan independensi sistem peradilan adalah Program Prioritas FORSIMEMA-RI yang proses berjalan hingga kini,” tutup Syamsul Bahri.
Ketum FORSIMEMA-RI berharap apa yang telah disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Yudisial Ibu Sitti Nurdjanah, kolaborasi sinergitas,sikap legowo yang terjalin dengan Keluarga Dharmmayukti bersama FORSIMEMA-RI adalah perwujudan terciptanya Hasil kerja untuk Peradilan bersih yang didambakan oleh Masyarakat pencari keadilan. (*)