Makassar, Lintas5terkini.com – Ratusan warga Kelurahan Bitoa, Kecamatan Manggala, memadati kantor lurah dan kantor camat dalam aksi unjuk rasa yang dipicu oleh kekecewaan terhadap kinerja ketua RT dan RW.
Warga menilai beberapa ketua RT/RW di wilayah mereka tidak berkontribusi dan bahkan telah lama meninggalkan tempat tinggalnya, tetapi masih menerima gaji.
Dalam aksi tersebut, warga beramai-ramai menyuarakan tuntutan agar pengurus RT dan RW yang tidak aktif segera diganti.
“Ketua RT dan RW sudah enam bulan tidak berdomisili di sini. Ketidakhadiran mereka menghambat roda pemerintahan di tingkat kelurahan dan mengabaikan pelayanan kepada masyarakat. Kami merasa hak-hak kami tidak terlayani dengan baik,” ujar salah seorang warga yang didampingi kuasa hukum, Senin, 20/1/2025
Warga menuntut tindakan tegas dari Lurah Bitoa dan Camat Manggala untuk segera memberhentikan para ketua RT/RW yang dinilai lalai. Mereka juga mendesak pemilihan pengurus baru yang benar-benar tinggal di lingkungan tersebut.
“Lurah dan camat jangan tinggal diam. Kami warga Kompleks Perjuangan sangat kecewa jika mereka terus membiarkan para ketua RT/RW menikmati gaji tanpa bekerja selama berbulan-bulan,” tegas salah satu demonstran.
Dalam aksi itu, sejumlah nama ketua RT/RW yang dianggap tidak aktif disebut secara terang-terangan, termasuk Ketua RW 007 Nekeng Dg. Tarra, Ketua RT 003 Abbas, Ketua RT 004 Jamila, dan Ketua RT 005 Ansar, yang juga disebut-sebut sebagai anak dari Nekeng Dg. Tarra.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Lurah Bitoa maupun Camat Manggala mengenai tuntutan warga. Demonstrasi berlangsung damai.
(Red)