GOWA, Lintas5terkini.com – Warga Perumahan Villa Samata, Kabupaten Gowa, bersama Forum Komunikasi Pemuda Kabupaten Gowa, menyatakan kekecewaan mendalam atas proses pemindahan tiang listrik dan kabel yang dilakukan oleh kontraktor PT Osman Utama, yang mengklaim sebagai mitra kerja PT PLN (Persero). Aksi ini dinilai tanpa koordinasi yang memadai, minim sosialisasi, serta tidak disertai kajian teknis yang cermat.
Pemindahan tiang listrik tersebut memicu berbagai persoalan, termasuk matinya lampu penerangan jalan umum (PJU) di wilayah kompleks selama lebih dari dua pekan. Selain itu, akses jalan warga terganggu, menimbulkan keresahan luas di kalangan penghuni.
“Lampu jalan di kompleks kami padam total selama 10 malam. Ini terjadi setelah kabel dipindahkan dan tiang baru ditanam terlalu dekat dengan pemukiman,” ungkap Daeng Ngago, salah satu warga, Selasa (27/5/2025).
Ia menambahkan, warga selama ini patuh membayar pajak dan berkontribusi terhadap PJU melalui potongan token listrik. Gangguan penerangan ini dianggap merugikan warga yang telah membayar kewajibannya secara resmi.
“Kami merasa dirugikan. Sekitar 240 KK di sini rutin membayar kontribusi PJU. Tapi malah diperlakukan seperti ini,” tegasnya.
Masalah semakin kompleks dengan adanya pembangunan rumah kos bertingkat tiga di dekat lokasi tiang listrik baru. Warga menilai keberadaan bangunan tersebut berbahaya dan berpotensi ilegal karena diduga belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) maupun Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Material bangunan yang berserakan di bahu jalan juga menambah kekacauan dan mengancam keselamatan pengguna jalan.
Forum Komunikasi Pemuda Kabupaten Gowa, melalui juru bicaranya M. Fajar Nur, mengecam keras tindakan sepihak tanpa dasar teknis dan legal yang jelas dari pihak terkait.
“Ini bukan hanya soal kabel dan tiang, tapi soal keselamatan warga dan hak atas lingkungan yang layak. PLN dan kontraktor jelas lalai. Mereka bertindak tanpa sosialisasi, tanpa survei teknis, tanpa kajian risiko,” tegas Fajar.
Ia mendesak PLN dan Pemda Gowa segera bertindak. Warga menuntut pemulihan jaringan PJU, penataan kembali tiang listrik, serta evaluasi total terhadap proyek pembangunan rumah kos yang meresahkan.
Jika tuntutan ini diabaikan, warga dan pemuda Gowa akan melakukan aksi demonstrasi dalam waktu dekat sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakpedulian dan kelalaian aparat.(Danial).
