Bulukumba,Lintas5terkini.com -Dugaan pelanggaran terhadap aturan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis solar dan pertalite kembali mencuat. Usaha penyaluran BBM/SPBU milik H. GF telah melakukan penjualan BBM bersubsidi dalam skala besar yang diduga untuk pengiriman keluar daerah Bulukumba.
Dari informasi yang dihimpun oleh Tim media di lapangan, penyaluran solar tersebut diduga tidak melalui mekanisme resmi yang ditetapkan, seperti rekomendasi dari Dinas terkait maupun sistem distribusi sesuai kuota dan sasaran pengguna subsidi, yaitu nelayan, petani, dan pelaku usaha mikro.
Aktivitas tersebut menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat dan pelaku usaha lain yang patuh terhadap aturan.
“BBM subsidi seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat kecil, bukan diperjualbelikan secara bebas dan masif oleh pihak tertentu,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.
Ia berharap aparat penegak hukum segera turun tangan menyelidiki giat tersebut.Jika benar terjadi pelanggaran, maka aktivitas itu dinyatakan bertentangan dengan Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM, serta dapat berimplikasi hukum sesuai Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
Masyarakat berharap pihak berwenang, termasuk Pertamina, Kepolisian, dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), segera melakukan penelusuran dan penindakan terhadap dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi tersebut, agar distribusi solar tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh oknum untuk kepentingan pribadi.
