Lintas5terkini.com, Gowa – Menjelang pemungutan suara Pemilu serentak tahun 2024, berbagai isu politik santer merebak. Disayangkan, momentum pesta demokrasi ini sengaja dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk menyebar hoax, yakni informasi mengandung isu-isu menyesatkan yang sengaja menggiring opini dengan informasi seolah-olah benar tetapi faktanya adalah cerita atau berita bohong. Hoax tak hanya dimanfaatkan penyebar untuk mengambil keuntungan tetapi juga merugikan orang lain.
Hal tersebut disampaikan oleh Alfi Sahar,S.E selaku pemuda dan akademisi saat menghadiri dialog publik yang digelar oleh Komite Aktivis Mahasiswa Rakyat Indonesia (KAMRI) dengan mengangkat tema “Peran Pemuda dalam Mewujudkan Pemilu 2024 yang Aman dan damai tanpa Hoax dan Isu SARA”.
, bertempat di Warkop Premier, Jalan Andi Tonro, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, Selasa (26/12).
“Hoaks besifat politis berpotensi menjadi sumber perpecahan, menimbulkan kekacauan di tengah-tengah masyarakat. Kita tentunya tak ingin proses demokrasi terganggu”, ujarnya.
Menyikapi hal tersebut, lanjut Alfi sahar bahwa semua elemen bersama masyarakat dapat memperkuat persatuan untuk menangkal hoaks, sehingga terciptanya situasi yang kondusif menjelang pemilihan serentak.
“Bahwa informasi hoax yang perlu kita waspadai karena dapat memberikan ancaman ujaran kebencian dan fitnah” ujarnya.
Selain itu juga Kata Alfi, peran penting masyarakat pada pemilu 2024 mendatang, 52 persen didominasi pemuda atau kaum milenial sehingga dapat berkontribusi untuk menangkal hoaks dan isu sara.
“Politik identitas dan isu SARA masih seringkali mewarnai sistem perpolitikan di Indonesia, otomatis berdampak negatif bagi masyarakat. Harus cerdas memfilter dan memahami Polarisasi Paslon Capres termasuk gagasan visi misi lima tahun kedepan,” terangnya.
Sementara itu, Asmin Syarif, S.Pd,.M.Si
juga mengatakan bahwa mendiskusikan peran pemuda khususnya KAMRI dalam momentum menjaga pesta demokrasi tahun 2024 yang aman tanpa hoax dan isu SARA.
“Ada banyak persoalan yang perlu mendapat perhatian serius, salah satunya perlu mengawal integritas peran pemuda di wilayah Kab. Gowa dalam mendukung tahapan Pemilu 2024,” jelasnya.
Lanjutnya, mencegah kepentingan politik tertentu yang bisa menggiring pemuda dan mahasiswa menjelang pemilu 2024 termasuk harus bijak dalam bersosial media.
Hadir pada kesempatan itu Marlon (Ketua KAMRI), Asmin Syarif, S.Pd,.M.Si (narasumber/akademisi), Alfi Sahar, SE (narasumber/tokoh pemuda), Muh Ahlus Sudah (moderator) serta Pengurus dan anggota KAMRI. (*)