Satgas BP3MI Turun Tangan: Ladang Wodmen Isaha Diduga Jadi Lahan TPPO Ejen Ilegal

Malaysia,Sarawak.Lintas5terkini.com-

Satgas BP3MI Lidik Pro kembali menyoroti dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang terjadi di Ladang Wodmen Isaha, wilayah Sarawak—Bintulu. Temuan ini mencuat setelah Satgas menerima laporan dan melakukan penelusuran langsung di lokasi.

Salah satu anggota Satgas BP3MI, Riswan Kanro, mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan sekitar 26 pekerja yang diduga menjadi korban TPPO. Para pekerja tersebut diduga diberangkatkan dan dikoordinir oleh sejumlah ejen yang disebutkan langsung oleh Satgas Bp3mi sekaligus narasumber,wartawan media Online.

Adapun nama-nama yang disebut sebagai terduga ejen, antara lain:

Agus, Ahmad, Fadli, Mentari, Macik Ani, Arip, Nasar, Yusup, Iccank, Nabil, Saera, Sahir, Yuli, Sano, Tuni, Arifin, Hendra, Kamisa, Ruslan, Alif, Nabila, dan Marwa

Menurut Riswan Kanro, nama-nama tersebut masih berstatus terduga, karena Satgas BP3MI Lidik Pro masih terus mengumpulkan bukti-bukti lengkap untuk memastikan dugaan praktik TPPO tersebut. Pemeriksaan lebih lanjut juga dilakukan untuk memastikan keterlibatan setiap individu yang disebutkan oleh para pekerja.

Dalam keterangannya, Riswan Kanro juga menegaskan bahwa Satgas BP3MI akan segera melayangkan surat resmi kepada pihak Ladang Wodmen Isaha terkait temuan awal tersebut. Surat itu bertujuan meminta klarifikasi dan menuntut tanggung jawab pihak ladang atas dugaan adanya penempatan pekerja tanpa prosedur serta kemungkinan pembiaran terhadap praktik ilegal yang melibatkan ejen tidak bertanggung jawab.

Selain itu, Riswan Kanro memastikan bahwa Satgas BP3MI juga akan melaporkan para terduga ejen yang diduga terlibat dalam pelanggaran TPPO sesuai dengan hasil investigasi di lapangan. Langkah ini dilakukan untuk memberikan efek jera dan memastikan perlindungan maksimal terhadap pekerja migran Indonesia.

Satgas BP3MI menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, termasuk menindaklanjuti seluruh bukti dan keterangan yang diperoleh di lokasi Sarawak—Bintulu.

Dengan adanya laporan ini, Satgas BP3MI Lidik Pro berharap pihak Ladang Wodmen Isaha dapat memberikan respons, klarifikasi, dan kerja sama secara terbuka untuk menyikapi temuan awal tersebut. Satgas juga meminta seluruh pihak terkait segera mengambil langkah antisipatif demi melindungi pekerja migran Indonesia serta mencegah terjadinya kasus serupa di kemudian hari.

Narasumber:Riswan kanro

Penulis:Arnold

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PT. Lintas Lima Terkini Media Group