banner 728x250

Kemenparekraf Gandeng BNN Wujudkan Indonesia Bersih dari Penyalahgunaan Narkotika

banner 120x600
banner 468x60
Spread the love

Jakarta, Lintas5terkini.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) sepakat bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai upaya menyebarluaskan informasi dan memberikan edukasi berkenaan dengan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) antara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dengan Kepala Badan Narkotika Nasional, Dr. Petrus Reinhard Golose.

banner 325x300

Prosesi penandatanganan MoU berlangsung pada saat “Weekly Brief With Sandi Uno”, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (29/5/2023).

Menparekraf Sandiaga menyampaikan kerja sama ini sebagai wujud konkret kedua belah pihak dalam mewujudkan masyarakat Indonesia bersih dari penyalahgunaan narkotika.

“Kita ini mengarah kepada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Dan pariwisata yang berkualitas itu adalah salah satunya bebas penyalahgunaan narkoba. Karena memang penyalahgunaan di destinasi wisata ternyata mengganggu pemulihan pascapandemi,” ujar Menparekraf Sandiaga.

Di lingkungan Kemenparekraf sendiri sudah menggalakkan edukasi antinarkoba, salah satunya di _screen_ yang terpasang di tiap lift telah diputarkan edukasi dan ajakan untuk menghindari narkoba. Pada beberapa kesempatan event yang melibatkan pegawai maupun masyarakat, Kemenparekraf telah memutarkan video-video kampanye dari BNN.

“Melalui kerja sama ini, kami menginginkan sosialisasi yang lebih masif. Mari kita berkolaborasi untuk Indonesia yang bebas narkoba,” ujar Menparekraf.

Kepala Badan Narkotika Nasional, Dr. Petrus Reinhard Golose menambahkan jika dilihat secara global ada sekitar 275 juta pengguna narkotika. Sementara di Indonesia itu hasil prevalensinya sekitar 1,95 persen. Menariknya pada waktu COVID-19 angka tersebut naik 0,15 persen. Karena itu, seluruh _stakeholder_ perlu bersama-sama melakukan penetrasi narkoba, terutama di daerah wisata agar dapat dicegah sedini mungkin.

“Bagaimana kita mendidik anak-anak kita, calon-calon pemimpin generasi Indonesia, generasi emas kita untuk _tourism without drugs_. Ini saya rasa yang perlu secara gamblang harus kita laksanakan,” ujar Petrus.

Turut mendampingi Menparekraf, Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani; dan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M. Paham. Serta hadir pula Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN, Drs. Agus Irianto, S.H., M.Si., M.H.,Ph.D. (*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *