Gowa, Sulsel, Lintas5terkini.com — Aktivitas tambang ilegal di Desa Paccellang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dilaporkan masih terus berlangsung meski pucuk pimpinan Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel telah berganti ke Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro, S.H., M.H.
Truk pengangkut material dan alat berat disebut bebas keluar-masuk lokasi tambang siang dan malam, mengubah lahan hijau menjadi tandus dan berlubang. Kondisi ini menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat yang menilai Kapolda baru belum menunjukkan ketegasan dalam menangani kejahatan lingkungan tersebut.
Ketua DPD Lidik Pro Maros, Ismar, S.H., menyoroti lemahnya penegakan hukum di bawah kepemimpinan Kapolda yang baru.
“Kapolda Djuhandhani sepertinya belum punya taring. Faktanya, tambang ilegal di Gowa masih terus berjalan. Kalau begini, masyarakat akan kecewa lagi karena aparat dianggap hanya menonton perusakan lingkungan,” tegas Ismar.
Ia juga mempertanyakan fungsi pengawasan aparat di tingkat bawah, yang dinilai gagal mengendalikan aktivitas tambang ilegal.
“Kalau aktivitas sebesar ini bisa jalan lancar, berarti ada yang salah di jajaran pengawasan. Kapolda harus segera evaluasi Kapolres dan Kapolsek Gowa. Kalau perlu, copot mereka. Jangan hanya duduk manis tapi rakyat dibiarkan menderita,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ismar mendesak agar pihak kepolisian tidak hanya menutup lokasi tambang, tetapi juga menyita seluruh alat berat serta menangkap para pelaku utama.
“Kalau Kapolda betul-betul serius, harus ada tindakan hukum nyata. Jangan biarkan mereka kebal hukum. Ini bukan sekadar urusan ekonomi, tapi kejahatan lingkungan yang mengancam sawah, kebun, dan sumber air masyarakat,” tambahnya.
Keluhan juga datang dari warga sekitar yang mengaku kehilangan lahan produktif akibat aktivitas tambang tersebut.
“Kalau polisi serius, pasti tambang ini bisa ditutup. Tapi kenyataannya sampai sekarang masih jalan terus. Kami kecewa,” ucap salah seorang warga.
Masyarakat kini mulai meragukan komitmen Kapolda Sulsel yang baru. Harapan agar ada langkah tegas semakin memudar, sementara keresahan warga dikhawatirkan dapat memicu konflik sosial di lapangan.
“Bagi kami, Kapolda yang baru belum punya taring. Buktinya, tambang ilegal masih berjalan seolah tanpa hukum. Kalau tidak ada tindakan nyata, kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian makin runtuh,” tutup Ismar.(Is).
