Jakarta, Lintas5terkini.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendorong Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) menguatkan “political will” dalam rangka membantu pemerintah memajukan masyarakat. Dia mengatakan, TP PKK bisa mengaktifkan organisasi dengan bekerja secara baik, bermitra dengan berbagai instansi terkait, hingga membangun teamwork yang solid.
“Nomor satu yang paling penting sekali adalah adanya intend, adanya political will, political wish untuk memajukan, dan itu ditentukan oleh dua orang saja. Satu adalah Ketua Tim Penggerak PKK-nya, kedua adalah kepala daerahnya,” katanya pada acara Pelantikan Pj Gubernur dan Pj Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Barat dan Gorontalo secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Jumat (12/5/2023).
Dia menjelaskan, TP PKK merupakan mesin penggerak sosial yang sangat powerful karena mampu menjangkau hingga tingkat rumah tangga (household). Dirinya jarang mendengar ada organisasi keluarga di negara-negara lain khususnya di Barat terkait organisasi seperti TP PKK. Dia mengamati, jejaring instansi pemerintah di banyak negara paling tinggi hanya sampai tingkat desa.
“Oleh karena itu, mesin ini sangat powerful, tinggal ibarat mobil, mau parkir saja atau mau digerakkan, dan saya berharap digerakkan, karena program PKK itu ada sepuluh yang paling utama untuk memberdayakan keluarga. Tolong dipelajari betul sepuluh itu, meskipun kita mungkin saya menekankan kepada masalah kesehatan anak-anak, ibu, sosial, pemberdayaan keluarga,” ujarnya.
Mendagri menambahkan, Pj. Ketua TP PKK juga memiliki posisi strategis karena mayoritas dipilih dari pendamping kepala daerah. Kedekatan (inner circle) ini bisa dimanfaatkan untuk hal yang positif dan membantu kelancaran program-program TP PKK. Karena itu, dia berharap TP PKK bisa meninggalkan warisan (legacy) yang baik bagi masyarakat dan lingkungan, terutama di daerah masing-masing.
“Kita itu baik atau tidak dalam bekerja, paling gampang sebetulnya, kalau kita meninggalkan tempat pekerjaan itu dan kemudian banyak orang menangis karena kita meninggalkan diiringi sampai ke bandara, sampai ke mana itu artinya namanya harum, tidak akan terlupakan,” ungkapnya. (*)