Maros, lintasnews5terkini- Tim peneliti dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, yang diketuai oleh Dr. Kasma F. Amin, S.S., M.Pd., melakukan kunjungan ke situs artefak cerita rakyat Biseang Labboro di Kabupaten Maros pada Senin 9 Desember 2024. Kunjungan ini bertujuan mengumpulkan data mengenai batu yang menyerupai kapal terbelah tiga, yang konon merupakan kapal putra Raja Tiongkok, Chi Pheng.
Menurut cerita yang diwariskan turun-temurun, kapal tersebut dikisahkan berlayar ke negeri Bugis untuk meminang I Padauleng, putri dari I Mannyaurang, yang kecantikannya tersohor hingga ke Tiongkok. Kapal Chi Pheng dikatakan tenggelam dan pecah menjadi tiga bagian akibat terjangan ombak besar di kawasan hutan Kappang.
Dalam penelitian ini, Dr. Kasma didampingi oleh anggota tim Dr. Agus Beddu Malla, Lc., serta dua mahasiswa pendamping, Annisa dan Sarah Dewi Putri. Fokus utama penelitian adalah menganalisis hubungan antara Tiongkok dan Suku Bugis Makassar pada masa lampau, serta menggali potensi artefak ini sebagai daya tarik wisata seni budaya di Kabupaten Maros.
Artefak kapal yang karam ini sering dikunjungi oleh masyarakat keturunan Tionghoa untuk berziarah. Mereka biasanya membawa bunga sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, yang diyakini memiliki hubungan dengan bangsawan Tiongkok. Temuan artefak ini juga mengungkap sejarah perdagangan antara Tiongkok dan Bugis Makassar, serta mendukung teori bahwa sebagian wilayah Kabupaten Maros, termasuk Kelurahan Samanggi, dulunya adalah lautan. Hal ini diperkuat oleh adanya batu karang dan bebatuan dengan tanda kikisan air laut yang tersebar hingga wilayah Leang-Leang dan Rammang-Rammang.
Biseang Labboro sendiri dapat diakses melalui Pattunuang Asue di bawah jembatan layang, dengan rute sejauh satu kilometer di sepanjang aliran sungai yang jernih. Pengunjung akan melewati tebing karst dan hutan tropis yang rindang, menambah keindahan dan ketenangan alami kawasan ini. Di tengah sungai, terdapat batu besar menyerupai peti besar yang diikat tali kapal, yang menurut cerita adalah bekas muatan kapal Chi Pheng berisi permata giok dan perhiasan untuk I Padauleng.
Cerita rakyat Biseang Labboro menjadi bagian dari kekayaan seni dan budaya masyarakat Maros. Kabupaten ini tidak hanya memiliki daya tarik wisata alam, tetapi juga legenda-legenda lokal yang didukung oleh artefak fisik yang tersebar di beberapa kecamatan. Dengan penelitian ini, tim dari UMI berharap potensi wisata seni budaya Maros dapat terus berkembang, sekaligus melestarikan warisan sejarah dan tradisi lokal.